RUANGBERITA I Banda Aceh – Hasil penelitian Pusat Riset Perubahan Iklim (PRPIA) USK menunjukkan, berdasarkan Klasifikasi Oldeman, telah terjadi perubahan iklim di Aceh Besar dari waktu ke waktu.

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Webinar Nasional Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian yang diselenggarakan PRPIA USK, Selasa, 1 November 2022. Acara tersebut bekerjasama dengan sejumlah lembaga seperti LPPM-USK, Prodi Teknik Sipil UTU, PII Aceh Besar, Jaringan Masyarakat Gambut Aceh, dan Yayasan Puga Uteun, dan Conservation Response Unit (CRU) Aceh.

“Meningkatnya rerata intensitas curah hujan tahunan mencapai 593 mm/tahun dari periode pertama (1990-2000) ke periode ketiga (2011-2020). Selain itu, juga terjadi peningkatan rerata suhu periode pertama tahun 1992-2000 ke periode ketiga tahun 2011-2020 mencapai 1.9 oC,” terang ketua PRPIA Suraiya Kamaruzzaman dihadapan ratusan peserta.

Menyikapi kondisi tersebut, Suraiya menyampaikan perlu sejumlah strategi dan mitigasi yang menyeluruh dalam membangun kesadaran masyarakat terutama petani tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap pertanian di Aceh Besar.

“Dukungan pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk mengembangkan dan percepatan adopsi teknologi usaha tani yang lebih produktif serta adaptif terhadap perubahan iklim,” ujar aktifis perempuan ini.

Suraiya juga menerangkan acara ini merupakan kegiatan dari output dari serangkaian kegiatan Penugasan Penelitian Pusat Riset Katagori B yang didanai LPPM USK.

Sebelumnya, Ketua LPPM USK, Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menyebutkan pihaknya sangat mendukung program riset dan kegiatan seminar/webinar yang bermanfaat untuk instansi dan masyarakat. Secara khusus Prof.Taufik mendukung dan memuji kegiatan Pusat Riset Perubahan Iklim yang aktif dalam membuat riset dan kegiatan webinar/diskusi publik.

“Ini dapat dijadikan contoh untuk pusat riset lainnya. Terima kasih kepada pemateri dan peserta yang sudah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman pada kegiatan webinar ini,” ucap Prof Taufik.

 

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M. Agr. (Guru Besar Teknik Sumber daya Air, IPB University), dalam materinya yang berjudul “Analisis Perubahan Iklim dan Pergeseran Musim; Studi Kasus di Serang, Banten” menyampaikan tentang pentingnya memanfaatkan data dari berbagai sumber terutama dari BMKG, data dianalisis perubahan iklimnya dilihat dari trends perubahan yang terjadi.

“Baru dilakukan langkah strategi dan mitigasi di sebuah wilayah,” tutur Prof. Budi.

Diakhir penyampaiannya, Prof Budi menyatakan bahwa lokasi studi terkena dampak perubahan iklim dengan indikasi terjadi peningkatan suhu udara dan penurunan curah hujan tahunan. Menurutnya model yang paling akurat untuk menganalisis pergeseran musim dan peluang kejadian hujan ekstrim harian digunakan Model Gumbel.

Pemateri kedua, Prof.Dr.Ir. Sabaruddin Zakaria, M.Agr, (Guru Besar Agroteknologi Fakultas Pertanian, USK), menyampaikan topik Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Produktivitas Pertanian. Perubahan iklim diperkirakan akan berkontribusi besar terhadap kerawanan pangan di masa depan, dengan meningkatkan harga pangan dan mengurangi produksi pangan.

“Air yang dibutuhkan untuk produksi pangan kemungkinan menjadi lebih langka karena peningkatan penggunaan air tanaman dan kekeringan. Cekaman kekeringan dan suhu sangat berpengaruh terhadap perkembangan organ vegetatif dan reproduktif serta mempunyai implikasi yang sangat tinggi terhadap penurunan produktivitas pertanian,” ujar Prof. Sabaruddin.

Berdasarkan informasi yang disampaikan moderator, Fachruddin, jumlah peserta yang mendaftar pada kegiatan webinar itu mencapai 345 orang.

“Peserta sangat antusias dalam mengikuti dan memberi tanggapan pertanyaan terhadap berbagai penjabaran materi yang disampaikan,” jelas Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar ini.

 

Penulis : Baim
Sumber : https://ruangberita.co/news/prpia-gelar-webinar-dampak-perubahan-iklim-terhadap-sektor-pertanian/index.html

Categories:

Tags:

Comments are closed